Apa Itu DID?
DID, atau Decentralized Identifier, merupakan penanda identitas digital yang dibangun di atas teknologi blockchain maupun distributed ledger. Prinsip dasarnya, setiap individu memiliki hak penuh untuk mengelola dan mengendalikan informasi identitasnya—tanpa bergantung pada satu platform terpusat seperti Google, Facebook, atau basis data pemerintah.
Di era Web2, proses verifikasi identitas sangat mengandalkan platform pihak ketiga yang bertindak ganda sebagai penjaga akses dan pemilik data. DID dikembangkan untuk mengubah pola tersebut, sehingga kepemilikan dan kendali data identitas kembali ke tangan pengguna.
Fitur Utama DID
DID menjadi topik utama di komunitas Web3 karena fitur-fitur inti berikut:
- Kedaulatan Individu
Setiap pengguna dapat mengelola data identitasnya secara mandiri, tanpa campur tangan institusi pihak ketiga. - Desentralisasi
Penyimpanan data identitas tersebar di jaringan terdistribusi, bukan terpusat pada satu server. - Verifikasi
Teknologi kriptografi dan sistem verifikasi yang tangguh memastikan validasi identitas yang aman dan andal. - Perlindungan Privasi
DID memungkinkan pengguna membagikan informasi yang benar-benar perlu saat verifikasi (misalnya “berusia di atas 18 tahun”), tanpa membagikan detail sensitif lainnya (seperti tanggal lahir lengkap).
Bagaimana DID Bekerja
DID bukan sekadar kode identitas, melainkan sistem yang terdiri dari DID Document dan Kredensial Terverifikasi (VC).
- DID: Identifikasi unik, contohnya did:example:123456789abcdef
- DID Document: Mendokumentasikan kunci publik pemilik DID, metode verifikasi, dan endpoint layanan DID.
- Kredensial Terverifikasi (VC): Dikeluarkan oleh institusi tepercaya untuk membuktikan atribut atau klaim tertentu (seperti ijazah, keanggotaan, Surat Izin Mengemudi, dan sebagainya).
Alur umum verifikasi sebagai berikut:
- Pengguna memiliki DID dan VC.
- Verifikator mengakses DID Document pada blockchain.
- Verifikator memanfaatkan kunci publik untuk memverifikasi keaslian kredensial.
- Proses verifikasi identitas selesai.
Kasus Penggunaan DID
Pemanfaatan DID tidak terbatas pada sektor keuangan dan kripto—teknologi ini berpotensi mengubah proses verifikasi identitas di berbagai sektor:
- Login DApp Web3
DID menggantikan metode username/password konvensional, sehingga pengguna dapat mengakses aplikasi terdesentralisasi secara aman di berbagai platform. - Proses KYC (Know Your Customer) di Decentralized Finance (DeFi)
Kombinasi DID dan kredensial terverifikasi mampu mempercepat proses KYC sekaligus menjaga kerahasiaan data pengguna. - Verifikasi NFT dan Aset Digital
DID memvalidasi kepemilikan NFT secara aktual serta mencegah transaksi palsu. - Kredensial Pendidikan dan Profesional
Ijazah akademik dan sertifikasi profesional bisa disimpan sebagai VC di dalam DID untuk verifikasi instan dan tepercaya. - Pemungutan Suara Daring dan Tata Kelola
Pada sistem DAO (Organisasi Otonom Terdesentralisasi) maupun pemilihan daring, DID mencegah terjadinya pemungutan suara ganda dan manipulasi oleh bot.
Protokol dan Proyek DID Terkemuka
Menjelang 2025, teknologi DID telah berkembang pesat dan melahirkan berbagai protokol serta proyek penting berikut:
- W3C DID Standard: Standar global DID yang dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C).
- ION (Identity Overlay Network): Jaringan DID di atas blockchain Bitcoin.
- EBSI (European Blockchain Services Infrastructure): Infrastruktur identitas digital lintas negara yang diinisiatif oleh Uni Eropa.
- Sovrin Network: Jaringan identitas terdistribusi dengan fokus pada identitas kedaulatan individu.
Keuntungan dan Tantangan DID
Keuntungan
- Kendali penuh atas data identitas pribadi
- Interoperabilitas antaraplatform yang optimal
- Risiko kebocoran data lebih rendah
- Kepatuhan pada regulasi privasi (misal GDPR)
Tantangan
- Adopsi masih terbatas; ekosistem terus berkembang
- Pengelolaan kunci sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna—tidak ada pemulihan jika hilang
- Interoperabilitas antar sistem DID masih dalam tahap pengembangan
Prospek
Ke depan, teknologi DID berpotensi menghadirkan: standar identitas lintas blockchain untuk mendukung identitas tunggal di berbagai platform; integrasi kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan akurasi verifikasi dan mencegah penipuan; adopsi oleh pemerintah seiring digitalisasi identitas warga; serta penerapan komersial berskala masif di sektor keuangan, kesehatan, asuransi, pendidikan, dan lainnya. Dengan regulasi yang semakin ketat serta infrastruktur yang semakin matang, DID berpotensi menjadi fondasi utama identitas digital di masa depan.
Kesimpulan
Decentralized Identity (DID) kini bukan lagi sekadar gagasan, melainkan teknologi utama yang mulai mengubah lanskap digital. DID memberi kuasa kepada individu untuk mengendalikan identitasnya secara mandiri dan mewujudkan kedaulatan pribadi sejati dalam ekosistem Web3.