Tidak hanya Bitcoin (BTC), semakin banyak perusahaan yang sedang memasukkan Ethereum (ETH) ke dalam laporan keuangan mereka, berharap untuk mendapatkan nilai jangka panjang dari keuangan desentralisasi dan infrastruktur blockchain dengan memegang ETH. Termasuk perusahaan seperti BitMine, SharpLink, dan lainnya yang semua naikkan posisi, beberapa perusahaan bahkan tutup semua posisi Bitcoin dan beralih untuk memegang ETH, menunjukkan kepercayaan pada posisi Ethereum sebagai "aset dasar teknologi".
CEX utama di AS dan BitMine memiliki ratusan juta ETH
Perusahaan induk dari platform perdagangan kripto utama di AS saat ini memegang lebih dari 440 juta USD dalam Ether. Sejak tahun 2021, CEX tersebut mengumumkan di blog resminya, menjadi perusahaan publik pertama yang memasukkan aset kripto seperti Ether ke dalam laporan keuangannya, dan menyatakan "di masa depan, semakin banyak perusahaan yang akan memiliki aset kripto."
BitMine Immersion Technologies (BMNR) adalah perusahaan dengan investasi besar di Ethereum. Perusahaan ini dipimpin oleh Tom Lee dari Fundstrat, yang baru-baru ini mengumumkan bahwa kepemilikan ETH-nya telah melebihi 1 miliar USD, sekitar 300.000 koin. BitMine telah terdaftar pada 5 Juni dan secara jelas memposisikan dirinya sebagai "target investasi murni Ethereum", melihat ETH sebagai infrastruktur dasar untuk penggabungan layanan keuangan dan Blockchain.
Perusahaan kecil dan menengah memimpin, pasar modal merespons secara aktif
Selain BitMine, perusahaan seperti SharpLink Gaming (SBET), BTCS (BTCS), dan Bit Digital (BTBT) juga menerapkan strategi serupa dengan Strategy - dengan membeli Ether melalui penerbitan saham atau penggalangan dana.
Misalnya, BTBT awal bulan ini mengumumkan bahwa mereka telah menukar semua dana perusahaan mereka dari Bitcoin ke Ether. CEO Sam Tabar mengatakan: “Kami percaya Ether memiliki kemampuan untuk menulis ulang seluruh sistem keuangan.” Sejak awal tahun, harga saham perusahaan telah meningkat 17%.
Dipengaruhi oleh investasi dari Peter Thiel Fund, harga saham BitMine melonjak 25% dalam satu hari minggu lalu. Harga saham SharpLink dan BTCS juga naik hampir 200% dalam sebulan terakhir.
Aplikasi "killer" dari Ethereum: Tokenisasi dan infrastruktur DeFi
Ethereum saat ini mendominasi lebih dari 51% pangsa pasar blockchain, karena kemampuannya untuk melakukan transaksi langsung tanpa bank, penyebaran kontrak pintar, dan penciptaan token, dianggap sebagai infrastruktur untuk DeFi dan Web3.
CEO NoOnes di pasar kripto, Ray Youssef, menyatakan, "Ethereum memungkinkan proyek, perusahaan, atau individu mana pun untuk membuat token dan mendorong komunitas, itulah aplikasi pembunuhnya." Dia bahkan menyatakan, "Kegunaannya mungkin lebih kuat daripada Bitcoin."
Dorongan Regulasi: RUU GENIUS Meningkatkan Kepercayaan Ekosistem ETH
RUU GENIUS yang baru-baru ini ditandatangani oleh Presiden Trump telah menjadi katalisator untuk kenaikan Ethereum, di mana RUU tersebut akan mengatur stablecoin yang dijamin dengan dolar AS dan obligasi pemerintah jangka pendek. Perusahaan Circle yang menerbitkan stablecoin USDC telah melihat harga sahamnya melonjak 600% sejak IPO pada 5 Juni.
Ethereum sebagai jaringan dasar untuk stablecoin mainstream seperti USDC juga mendapatkan manfaat yang besar. Analis Bernstein, Gautam Chhugani, menyatakan: "Setiap perusahaan yang menggunakan teknologi stablecoin perlu membayar biaya transaksi untuk jaringan Ethereum."
Perbedaan Strategis: Saylor menyatakan bahwa Strategi mengutamakan Bitcoin
Meskipun demikian, tidak semua perusahaan melihat Ethereum sebagai aset strategis. Michael Saylor, Ketua Eksekutif Strategy yang dikenal sebagai "pengikut Bitcoin terbesar", menegaskan posisinya: "Kami adalah 150% penggemar Bitcoin, kami hanya melakukan Bitcoin, di luar Bitcoin hanya ada lebih banyak Bitcoin."
Kepala Strategi Aset Digital Fundstrat, Sean Farrell, menambahkan bahwa investasi perusahaan dalam Ethereum tidak berarti ETH sedang menggantikan BTC, melainkan merupakan "strategi perluasan samping", yang bertujuan untuk menangkap tren tokenisasi aset riil di blockchain.
Kesimpulan
Strategi keuangan perusahaan secara bertahap semakin beragam, dari Bitcoin tunggal berkembang ke aset blockchain berkualitas tinggi seperti Ethereum. Meskipun ETH belum menggantikan posisi inti BTC dalam portofolio perusahaan, aplikasinya dalam stablecoin, Keuangan Desentralisasi, dan tokenisasi sedang menjadikannya pilihan baru untuk alokasi aset kripto perusahaan. Pengguna kripto harus memperhatikan arus dana institusi, untuk memahami tanda-tanda preferensi aset berikutnya.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Tren baru strategi keuangan perusahaan: Ethereum setelah Bitcoin masuk ke neraca aset perusahaan
Tidak hanya Bitcoin (BTC), semakin banyak perusahaan yang sedang memasukkan Ethereum (ETH) ke dalam laporan keuangan mereka, berharap untuk mendapatkan nilai jangka panjang dari keuangan desentralisasi dan infrastruktur blockchain dengan memegang ETH. Termasuk perusahaan seperti BitMine, SharpLink, dan lainnya yang semua naikkan posisi, beberapa perusahaan bahkan tutup semua posisi Bitcoin dan beralih untuk memegang ETH, menunjukkan kepercayaan pada posisi Ethereum sebagai "aset dasar teknologi".
CEX utama di AS dan BitMine memiliki ratusan juta ETH Perusahaan induk dari platform perdagangan kripto utama di AS saat ini memegang lebih dari 440 juta USD dalam Ether. Sejak tahun 2021, CEX tersebut mengumumkan di blog resminya, menjadi perusahaan publik pertama yang memasukkan aset kripto seperti Ether ke dalam laporan keuangannya, dan menyatakan "di masa depan, semakin banyak perusahaan yang akan memiliki aset kripto."
BitMine Immersion Technologies (BMNR) adalah perusahaan dengan investasi besar di Ethereum. Perusahaan ini dipimpin oleh Tom Lee dari Fundstrat, yang baru-baru ini mengumumkan bahwa kepemilikan ETH-nya telah melebihi 1 miliar USD, sekitar 300.000 koin. BitMine telah terdaftar pada 5 Juni dan secara jelas memposisikan dirinya sebagai "target investasi murni Ethereum", melihat ETH sebagai infrastruktur dasar untuk penggabungan layanan keuangan dan Blockchain.
Perusahaan kecil dan menengah memimpin, pasar modal merespons secara aktif Selain BitMine, perusahaan seperti SharpLink Gaming (SBET), BTCS (BTCS), dan Bit Digital (BTBT) juga menerapkan strategi serupa dengan Strategy - dengan membeli Ether melalui penerbitan saham atau penggalangan dana.
Misalnya, BTBT awal bulan ini mengumumkan bahwa mereka telah menukar semua dana perusahaan mereka dari Bitcoin ke Ether. CEO Sam Tabar mengatakan: “Kami percaya Ether memiliki kemampuan untuk menulis ulang seluruh sistem keuangan.” Sejak awal tahun, harga saham perusahaan telah meningkat 17%.
Dipengaruhi oleh investasi dari Peter Thiel Fund, harga saham BitMine melonjak 25% dalam satu hari minggu lalu. Harga saham SharpLink dan BTCS juga naik hampir 200% dalam sebulan terakhir.
Aplikasi "killer" dari Ethereum: Tokenisasi dan infrastruktur DeFi Ethereum saat ini mendominasi lebih dari 51% pangsa pasar blockchain, karena kemampuannya untuk melakukan transaksi langsung tanpa bank, penyebaran kontrak pintar, dan penciptaan token, dianggap sebagai infrastruktur untuk DeFi dan Web3.
CEO NoOnes di pasar kripto, Ray Youssef, menyatakan, "Ethereum memungkinkan proyek, perusahaan, atau individu mana pun untuk membuat token dan mendorong komunitas, itulah aplikasi pembunuhnya." Dia bahkan menyatakan, "Kegunaannya mungkin lebih kuat daripada Bitcoin."
Dorongan Regulasi: RUU GENIUS Meningkatkan Kepercayaan Ekosistem ETH RUU GENIUS yang baru-baru ini ditandatangani oleh Presiden Trump telah menjadi katalisator untuk kenaikan Ethereum, di mana RUU tersebut akan mengatur stablecoin yang dijamin dengan dolar AS dan obligasi pemerintah jangka pendek. Perusahaan Circle yang menerbitkan stablecoin USDC telah melihat harga sahamnya melonjak 600% sejak IPO pada 5 Juni.
Ethereum sebagai jaringan dasar untuk stablecoin mainstream seperti USDC juga mendapatkan manfaat yang besar. Analis Bernstein, Gautam Chhugani, menyatakan: "Setiap perusahaan yang menggunakan teknologi stablecoin perlu membayar biaya transaksi untuk jaringan Ethereum."
Perbedaan Strategis: Saylor menyatakan bahwa Strategi mengutamakan Bitcoin Meskipun demikian, tidak semua perusahaan melihat Ethereum sebagai aset strategis. Michael Saylor, Ketua Eksekutif Strategy yang dikenal sebagai "pengikut Bitcoin terbesar", menegaskan posisinya: "Kami adalah 150% penggemar Bitcoin, kami hanya melakukan Bitcoin, di luar Bitcoin hanya ada lebih banyak Bitcoin."
Kepala Strategi Aset Digital Fundstrat, Sean Farrell, menambahkan bahwa investasi perusahaan dalam Ethereum tidak berarti ETH sedang menggantikan BTC, melainkan merupakan "strategi perluasan samping", yang bertujuan untuk menangkap tren tokenisasi aset riil di blockchain.
Kesimpulan Strategi keuangan perusahaan secara bertahap semakin beragam, dari Bitcoin tunggal berkembang ke aset blockchain berkualitas tinggi seperti Ethereum. Meskipun ETH belum menggantikan posisi inti BTC dalam portofolio perusahaan, aplikasinya dalam stablecoin, Keuangan Desentralisasi, dan tokenisasi sedang menjadikannya pilihan baru untuk alokasi aset kripto perusahaan. Pengguna kripto harus memperhatikan arus dana institusi, untuk memahami tanda-tanda preferensi aset berikutnya.