Ki Young Ju, CEO CryptoQuant dan tokoh terkenal di bidang analisis koin, telah secara terbuka menyatakan bahwa teori siklus Bitcoin tradisional tidak lagi berlaku. Pernyataan berani ini juga merupakan pengakuan darinya bahwa prediksi sebelumnya sekarang sudah usang. Ini mencerminkan perubahan mendalam dalam sifat pasar dibandingkan sebelumnya.
Mengapa Teori Siklus Tradisional Jatuh?
Teori siklus Bitcoin sebelumnya oleh Ki Young Ju dibangun berdasarkan dua pilar: membeli saat ikan paus mengakumulasi dan menjual saat investor ritel berpartisipasi.
Dia telah menggunakan kedua faktor ini sebagai dasar untuk prediksi sebelumnya — termasuk pernyataan sebelumnya pada bulan Maret bahwa siklus bullish telah berakhir.
Namun, ketika pasar bergejolak, dia mengakui bahwa teori ini tidak lagi relevan. Dia bahkan meminta maaf, mengungkapkan kekhawatiran bahwa prediksinya dapat mempengaruhi keputusan investasi seseorang.
Perbedaan utama yang membuatnya meninggalkan teori ini terletak pada cara ikan paus berperilaku. Dulu, ikan paus mendistribusikan Bitcoin kepada investor ritel. Namun sekarang, ia menyadari bahwa ikan paus lama sedang menjual kepada ikan paus baru yang jangka panjang.
Perubahan ini telah menyebabkan jumlah pemegang meningkat — melebihi jumlah orang yang berdagang.
Penerimaan Bitcoin oleh organisasi tidak hanya melampaui harapan beliau tetapi juga melampaui harapan banyak analis. Hal ini menciptakan lingkungan pasar yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Bitcoin, membuat perbandingan menjadi sulit.
Analisis terbaru tentang CryptoQuant memperkuat argumennya. Analis Burakkesmeci mencatat bahwa data di blockchain dengan jelas menunjukkan bahwa ini bukan "demam investor ritel" yang khas, tidak seperti siklus sebelumnya.
Grafik menunjukkan bahwa sejak awal tahun 2023, investor ritel telah menjual BTC dan jumlah kepemilikan mereka terus menurun. Sebaliknya, institusi, dana, dan dompet besar — termasuk ETF — aktif mengakumulasi Bitcoin.
“Siklus kali ini tidak terlihat sama sekali dengan kegilaan tahun 2021. Tidak ada euforia yang berlebihan, juga tidak ada ledakan di media sosial. Aliran uang yang tenang dan cerdas kini sedang naik daun — dan sebagian besar orang masih mengamati dari luar,” kata Burakkesmeci.
Namun, lingkungan pasar baru ini juga membuat perkiraan menjadi jauh lebih sulit.
Dalam siklus sebelumnya, para investor menyadari pasar bearish melalui kepanikan investor ritel. Namun kini, sebuah pertanyaan mendesak muncul: Bagaimana pasar bearish akan berlangsung jika para investor institusional mulai panik?
Itu bisa menjadi tantangan terbesar bagi para manajer risiko saat ini.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Mengapa Ki Young Ju Mengatakan "Teori Siklus Bitcoin Sudah Mati"
Ki Young Ju, CEO CryptoQuant dan tokoh terkenal di bidang analisis koin, telah secara terbuka menyatakan bahwa teori siklus Bitcoin tradisional tidak lagi berlaku. Pernyataan berani ini juga merupakan pengakuan darinya bahwa prediksi sebelumnya sekarang sudah usang. Ini mencerminkan perubahan mendalam dalam sifat pasar dibandingkan sebelumnya. Mengapa Teori Siklus Tradisional Jatuh? Teori siklus Bitcoin sebelumnya oleh Ki Young Ju dibangun berdasarkan dua pilar: membeli saat ikan paus mengakumulasi dan menjual saat investor ritel berpartisipasi. Dia telah menggunakan kedua faktor ini sebagai dasar untuk prediksi sebelumnya — termasuk pernyataan sebelumnya pada bulan Maret bahwa siklus bullish telah berakhir. Namun, ketika pasar bergejolak, dia mengakui bahwa teori ini tidak lagi relevan. Dia bahkan meminta maaf, mengungkapkan kekhawatiran bahwa prediksinya dapat mempengaruhi keputusan investasi seseorang.
Perbedaan utama yang membuatnya meninggalkan teori ini terletak pada cara ikan paus berperilaku. Dulu, ikan paus mendistribusikan Bitcoin kepada investor ritel. Namun sekarang, ia menyadari bahwa ikan paus lama sedang menjual kepada ikan paus baru yang jangka panjang. Perubahan ini telah menyebabkan jumlah pemegang meningkat — melebihi jumlah orang yang berdagang. Penerimaan Bitcoin oleh organisasi tidak hanya melampaui harapan beliau tetapi juga melampaui harapan banyak analis. Hal ini menciptakan lingkungan pasar yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Bitcoin, membuat perbandingan menjadi sulit. Analisis terbaru tentang CryptoQuant memperkuat argumennya. Analis Burakkesmeci mencatat bahwa data di blockchain dengan jelas menunjukkan bahwa ini bukan "demam investor ritel" yang khas, tidak seperti siklus sebelumnya.
Grafik menunjukkan bahwa sejak awal tahun 2023, investor ritel telah menjual BTC dan jumlah kepemilikan mereka terus menurun. Sebaliknya, institusi, dana, dan dompet besar — termasuk ETF — aktif mengakumulasi Bitcoin. “Siklus kali ini tidak terlihat sama sekali dengan kegilaan tahun 2021. Tidak ada euforia yang berlebihan, juga tidak ada ledakan di media sosial. Aliran uang yang tenang dan cerdas kini sedang naik daun — dan sebagian besar orang masih mengamati dari luar,” kata Burakkesmeci. Namun, lingkungan pasar baru ini juga membuat perkiraan menjadi jauh lebih sulit. Dalam siklus sebelumnya, para investor menyadari pasar bearish melalui kepanikan investor ritel. Namun kini, sebuah pertanyaan mendesak muncul: Bagaimana pasar bearish akan berlangsung jika para investor institusional mulai panik? Itu bisa menjadi tantangan terbesar bagi para manajer risiko saat ini.