Kementerian Luar Negeri DPRK: Latihan militer gabungan antara Amerika Serikat dan Korea Selatan telah mendorong situasi di semenanjung itu hingga batasnya
Pada 10 Maret, Kementerian Luar Negeri DPRK mengeluarkan siaran pers pada tanggal 9, mengutuk latihan militer gabungan Amerika Serikat dan Korea Selatan. Menurut komunike itu, militer A.S. dan Korea Selatan melakukan latihan militer gabungan berskala besar "Freedom Shield 2025", sebuah latihan untuk perang konfrontatif agresif di zona gencatan senjata. Mengabaikan peringatan Korea Utara yang berulang kali, Amerika Serikat dan Korea Selatan bersikeras untuk melakukan latihan militer gabungan skala besar, sebuah langkah yang mendorong situasi di Semenanjung Korea hingga batasnya, yang menyebabkan kegagalan tembakan dan memicu konflik fisik antara kedua belah pihak. Menurut komunike itu, DPRK telah menjelaskan bahwa mereka akan terus melakukan pencegahan strategis sebagai tanggapan atas demonstrasi kekuatan dan kehadiran militer yang berkelanjutan oleh Amerika Serikat.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Kementerian Luar Negeri DPRK: Latihan militer gabungan antara Amerika Serikat dan Korea Selatan telah mendorong situasi di semenanjung itu hingga batasnya
Pada 10 Maret, Kementerian Luar Negeri DPRK mengeluarkan siaran pers pada tanggal 9, mengutuk latihan militer gabungan Amerika Serikat dan Korea Selatan. Menurut komunike itu, militer A.S. dan Korea Selatan melakukan latihan militer gabungan berskala besar "Freedom Shield 2025", sebuah latihan untuk perang konfrontatif agresif di zona gencatan senjata. Mengabaikan peringatan Korea Utara yang berulang kali, Amerika Serikat dan Korea Selatan bersikeras untuk melakukan latihan militer gabungan skala besar, sebuah langkah yang mendorong situasi di Semenanjung Korea hingga batasnya, yang menyebabkan kegagalan tembakan dan memicu konflik fisik antara kedua belah pihak. Menurut komunike itu, DPRK telah menjelaskan bahwa mereka akan terus melakukan pencegahan strategis sebagai tanggapan atas demonstrasi kekuatan dan kehadiran militer yang berkelanjutan oleh Amerika Serikat.