Bitcoin Ordinals dan BRC20: Analisis Prospek Pasar 2024

Pemahaman teknologi Ordinal adalah dasar penting untuk mempelajari token BRC-20. Dalam sistem Bitcoin, 1 satoshi adalah unit terkecil, 100 juta satoshi setara dengan 1 Bitcoin. Teknologi Ordinal memungkinkan untuk memberikan nomor urut yang unik untuk setiap satoshi, memungkinkan pelacakan dan perdagangan melalui inskripsi.

Teknologi ini memungkinkan setiap satoshi untuk membawa data tertentu, seperti gambar, teks, atau video. Setelah transaksi dikonfirmasi, data ini akan disimpan secara permanen di blockchain Bitcoin, membuat setiap satoshi memiliki keunikan dan tidak dapat digantikan.

Keunggulan unik dari Ordinals NFT terletak pada kemampuannya untuk dibuat langsung di rantai utama Bitcoin. Sejak peluncuran teknologi Ordinals pada Januari 2023, aktivitas inskripsi telah menunjukkan pertumbuhan yang eksplosif, dan pasar NFT Bitcoin juga berkembang pesat.

Pada bulan Maret 2023, seorang pengembang meletakkan dasar untuk standar token baru BRC-20. BRC-20 adalah standar token yang dapat dipertukarkan secara eksperimental di jaringan Bitcoin. Berbeda dengan ERC-20 milik Ethereum, BRC-20 tidak bergantung pada kontrak pintar, tetapi menggunakan teknologi inskripsi ordinal. Penyebaran, pencetakan, dan transfer token BRC-20 dilakukan dengan menulis data JSON langsung ke dalam satoshi.

Perlu dicatat bahwa meskipun BRC-20 adalah salah satu jenis inskripsi ordinal, tidak semua ordinal adalah token BRC-20. Ordinal biasa dapat berisi informasi apa pun, sementara token BRC-20 selalu mencakup struktur data JSON tertentu. Karakteristik ini membuat token BRC-20 memiliki sifat yang dapat dipertukarkan, yang merupakan perbedaan kunci antara token ini dan ordinal standar.

Berdasarkan data pasar, total kapitalisasi pasar BRC-20 saat ini sekitar 3,4 miliar dolar AS, meningkat 3,4 kali lipat dibandingkan 7 bulan yang lalu. Token terkemuka di pasar termasuk ORDI (token BRC-20 pertama yang dicetak) dan SATS.

Keuntungan BRC-20 termasuk:

• Membawa fungsi tokenisasi untuk Bitcoin, melampaui posisi "emas digital" tradisional
• Mewarisi keamanan tinggi dari sistem proof of work Bitcoin
• Sepenuhnya beroperasi di atas blockchain, tanpa perlu sistem penyimpanan dokumen tambahan
• Dapat menarik kelompok pengguna besar dari jaringan Bitcoin
• Kompatibilitas dengan ekosistem Bitcoin yang ada (seperti dompet dan bursa)

Namun, BRC-20 juga menghadapi beberapa tantangan:

• Batas ukuran blok dan kemampuan pemrosesan transaksi di jaringan Bitcoin dapat menyebabkan masalah skalabilitas
• Dibandingkan dengan ERC-20, fungsi kontrak pintar terbatas dan tidak dapat mewujudkan beberapa fungsi tingkat lanjut.
• Ada kesulitan dalam interoperabilitas dengan jaringan blockchain lainnya
• Sebagai teknologi yang sedang berkembang, masih dalam tahap eksperimen, dukungan alat terbatas, dan ada risiko tertentu.

BRC-20 memperkenalkan substitusi, membawa kemungkinan baru bagi ekosistem Bitcoin. Seiring dengan perkembangan jaringan lapisan kedua Bitcoin, lebih banyak proyek keuangan terdesentralisasi yang berfokus pada BRC-20 mungkin muncul pada tahun 2024. Meskipun BRC-20 masih berada pada tahap awal, trajektori perkembangannya dalam beberapa hal mirip dengan tahap awal Ethereum. Minat yang semakin meningkat dari pengguna, pihak proyek, pengembang, dan investor terhadap BRC-20 menyoroti potensi dan ruang untuk perkembangan masa depan teknologi ini.