The Federal Reserve (FED) mempertahankan suku bunga tidak berubah, pasar kripto tetap memiliki potensi untuk naik setelah fluktuasi jangka pendek.

Komite Federal Reserve AS mengadakan rapat keputusan suku bunga pada 20 Maret, mengumumkan untuk mempertahankan kisaran target suku bunga dana federal tetap di antara 5,25% hingga 5,5%. Meskipun indeks harga konsumen Februari sedikit lebih tinggi dari yang diperkirakan, The Federal Reserve (FED) tetap memilih untuk mempertahankan status quo. Ini adalah kali ketiga berturut-turut The Federal Reserve (FED) memilih untuk tidak menaikkan suku bunga, dan pasar secara umum berpendapat bahwa siklus kenaikan suku bunga telah berakhir.

Mengenai potensi penurunan suku bunga di masa depan, The Federal Reserve (FED) menyatakan bahwa saat ini "belum diperlukan". The Federal Reserve (FED) telah menaikkan proyeksi pertumbuhan GDP untuk 2024 hingga 2026, dan menurunkan proyeksi tingkat pengangguran untuk 2024. Penurunan suku bunga mungkin baru akan dipertimbangkan setelah tanda-tanda kelemahan muncul di pasar tenaga kerja.

Kinerja sektor manufaktur selalu menjadi salah satu fokus perhatian The Federal Reserve (FED). Pada bulan Maret, aktivitas manufaktur di AS mencatatkan peningkatan terbesar dalam hampir dua tahun, dengan indikator produksi, lapangan kerja, dan harga semuanya mengalami pertumbuhan yang dipercepat. Indeks Manajer Pembelian Manufaktur AS dari S&P Global untuk bulan Maret naik tipis menjadi 52,5, melampaui batas 50 untuk bulan ketiga berturut-turut. Ini mencerminkan kinerja baik sektor manufaktur dalam kondisi ekonomi saat ini.

Secara keseluruhan, data ekonomi utama Amerika Serikat saat ini tidak mendukung kebutuhan untuk memangkas suku bunga. Meskipun The Federal Reserve (FED) sebelumnya menyatakan rencana untuk memangkas suku bunga tiga kali dalam setahun, pasar memperkirakan bahwa kemungkinan besar tidak akan ada pemangkasan suku bunga pada bulan Mei.

Bank Jepang bulan ini mengumumkan kenaikan suku bunga untuk pertama kalinya dalam 17 tahun, memicu kekhawatiran pasar tentang pengetatan likuiditas global. Namun, tindakan ini mungkin lebih berdampak secara psikologis terhadap pasar. Faktanya, modal internasional telah lama mengantisipasi perubahan kebijakan Bank Jepang, dengan tanda-tanda sejak 2022 bahwa era arbitrase yen mungkin akan berakhir. Selain itu, akhir siklus kenaikan suku bunga The Federal Reserve (FED) dan kedekatan siklus penurunan suku bunga juga akan meredakan kekhawatiran investor terhadap likuiditas.

Tiga indeks utama pasar saham Amerika Serikat mencapai rekor tertinggi bulan ini, tetapi beberapa investor mulai mengambil keuntungan. Terutama di antara saham-saham terkait AI, perusahaan-perusahaan seperti Nvidia, TSMC, dan AMD yang sebelumnya mengalami kenaikan signifikan mengalami penyesuaian. Namun, perusahaan semikonduktor lainnya seperti Micron Technology menunjukkan kinerja yang kuat, menunjukkan bahwa gelombang investasi AI masih berlanjut.

Di pasar saham Eropa, Indeks Stoxx Europe 50 telah mengalami kenaikan besar secara berturut-turut. Bank Sentral Eropa telah menurunkan proyeksi inflasi zona euro, dan investor juga bertaruh pada datangnya siklus penurunan suku bunga. Diperkirakan zona euro mungkin akan mengikuti Amerika Serikat dalam memulai siklus penurunan suku bunga.

Pasar kripto bulan ini mengalami fluktuasi yang cukup besar. Harga Bitcoin melonjak tajam dari awal bulan ke level tertinggi sejarah di atas 73000 dolar, kemudian koreksi ke bawah 61000 dolar, dan setelah itu rebound ke atas 70000 dolar. Aliran dana ETF Bitcoin spot di Amerika Serikat tampaknya menjadi faktor penting yang mempengaruhi pergerakan harga Bitcoin.

Perlu dicatat bahwa investor dengan kekayaan tinggi tidak menunjukkan pengurangan yang signifikan selama penarikan ini, melainkan investor ritel yang menjadi kekuatan penjualan utama. Dari sisi penawaran, kenaikan biaya penambangan akibat pengurangan Bitcoin tetap menjadi salah satu pendorong utama pasar bull. Seiring meningkatnya pengakuan nilai Bitcoin, para penambang Bitcoin diharapkan dapat mencapai keuntungan stabil jangka panjang seperti penambang emas.

Meskipun Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) kembali menganggap Ethereum sebagai sekuritas, CEO BlackRock Larry Fink menyatakan bahwa meskipun demikian, peluncuran ETF Ethereum masih mungkin. Saat ini, sudah ada delapan lembaga yang mengajukan permohonan ETF spot Ethereum ke SEC, dan keputusan akhir akan diambil pada bulan Mei.

Secara keseluruhan, meskipun pasar kripto mungkin menghadapi fluktuasi dalam jangka pendek, dari sisi pasokan dan partisipasi institusi, aset kripto masih memiliki potensi besar untuk naik. Namun, ketidakpastian regulasi tetap ada, dan investor perlu memperhatikan dengan cermat perkembangan dari lembaga pengatur seperti SEC.