Komputasi Kuantum Baru yang Memengaruhi dan Menantang Blockchain

Pada 10 Desember, perusahaan Google meluncurkan chip komputasi kuantum terbarunya, Willow, yang merupakan terobosan besar setelah pertama kali mencapai "kedaulatan kuantum" pada tahun 2019. Willow memiliki 105 qubit dan telah mencapai kinerja terbaik di kelasnya dalam dua pengujian benchmark, yaitu pengoreksian kuantum dan pengambilan sampel sirkuit acak.

Chip Willow menyelesaikan tugas perhitungan yang membutuhkan 10^25 tahun pada superkomputer tercepat saat ini dalam waktu 5 menit, angka ini bahkan melebihi usia alam semesta yang diketahui. Willow dapat menurunkan tingkat kesalahan secara eksponensial dan membuat tingkat kesalahan berada di bawah ambang tertentu, yang merupakan prasyarat penting untuk penerapan komputasi kuantum.

Kepala tim komputasi kuantum Google menyatakan bahwa Willow adalah sistem pertama yang berada di bawah ambang batas, merupakan prototipe qubit logika kuantum skala besar yang paling meyakinkan hingga saat ini, menunjukkan bahwa komputer kuantum praktis dalam skala besar adalah mungkin.

Terobosan ini memiliki dampak yang mendalam pada bidang Blockchain dan cryptocurrency. Meskipun 105 qubit Willow masih jauh dari cukup untuk memecahkan algoritma kriptografi yang digunakan oleh cryptocurrency seperti Bitcoin, ini menunjukkan arah pengembangan komputer kuantum yang praktis dalam skala besar. Begitu komputer kuantum mencapai skala yang cukup, kemungkinan besar akan dapat memecahkan algoritma kriptografi seperti ECDSA yang saat ini banyak digunakan, sehingga mengancam keamanan cryptocurrency.

Untuk menghadapi tantangan ini, mengembangkan teknologi blockchain tahan kuantum menjadi prioritas mendesak. Kriptografi pasca-kuantum adalah jenis algoritma kriptografi baru yang dapat menahan serangan komputasi kuantum, sehingga dapat menjamin keamanan bahkan di era kuantum. Beberapa lembaga telah mulai menjelajahi bidang ini, termasuk menyelesaikan pembangunan kemampuan kriptografi pasca-kuantum untuk seluruh proses blockchain, mengembangkan perpustakaan kriptografi yang mendukung beberapa algoritma kriptografi pasca-kuantum standar NIST, serta meneliti protokol tanda tangan ambang distribusi pasca-kuantum yang efisien.

Seiring dengan kemajuan teknologi komputasi kuantum, bidang blockchain dan cryptocurrency perlu secara aktif menghadapi potensi risiko keamanan. Pengembangan dan penerapan teknologi anti-kuantum akan menjadi kunci untuk memastikan keamanan dan stabilitas blockchain dalam jangka panjang. Ini bukan hanya tantangan teknologi, tetapi juga akan menjadi masalah penting yang menjadi perhatian bersama di dunia teknologi dan keuangan.