Saat ini, hotel bintang lima menghadapi tekanan operasional yang besar, beberapa bahkan terpaksa mengambil langkah-langkah tidak konvensional seperti 'berjualan di trotoar' untuk mempertahankan operasional. Namun, praktik semacam itu mungkin tidak efektif, dan kemungkinan besar akan ada gelombang penutupan hotel di masa depan.

Dalam konteks ini, beberapa merek hotel baru yang muncul sedang bangkit, yang menargetkan kelompok berpenghasilan menengah hingga tinggi yang sebelumnya menyukai hotel bintang lima. Merek-merek baru ini menawarkan pilihan 'turun kelas tetapi tidak turun kualitas', yang tetap mempertahankan kenyamanan dan rasa kualitas, sambil mengendalikan harga dalam kisaran yang lebih wajar, biasanya hanya sekitar setengah dari harga hotel bintang lima.

Penentuan posisi pasar ini tidak hanya terbatas pada industri hotel, tetapi juga dapat dilihat dalam berbagai bidang seperti peralatan rumah tangga kecil, pakaian, dan makanan. Merek yang sukses telah menemukan titik keseimbangan: tidak terlalu mahal sehingga menyebabkan penyusutan pasar, dan tidak terlalu murah yang berdampak pada kualitas. Mereka menargetkan pasar menengah, tetapi untuk menonjol dalam area yang sangat kompetitif ini, diperlukan pemahaman yang mendalam tentang pasar dan produk.

Keberhasilan model bisnis ini mencerminkan perubahan permintaan konsumen dan tren baru di pasar. Dalam situasi ekonomi yang tidak pasti, konsumen cenderung memilih produk dan layanan dengan nilai yang tinggi. Bagi perusahaan, bagaimana cara menurunkan biaya tanpa mengorbankan kualitas dan menemukan posisi pasar yang tepat akan menjadi faktor kunci penentu keberhasilan.

Secara keseluruhan, perubahan pasar ini bukan hanya tantangan, tetapi juga kesempatan. Perusahaan yang mampu menangkap kebutuhan konsumen dengan akurat dan menawarkan produk serta layanan yang terjangkau tanpa mengorbankan kualitas, akan memiliki peluang untuk menonjol dalam penyesuaian pasar ini dan memenangkan lebih banyak pangsa pasar.