Baru-baru ini, dunia kripto muncul tren baru: semakin banyak proyek yang memilih untuk meluncurkan perdagangan spot di pertukaran tingkat dua seperti Binance Alpha, daripada di pertukaran teratas tradisional. Strategi ini didasarkan pada pertimbangan yang matang.

Pihak proyek mengambil cara ini terutama untuk mengoptimalkan struktur biaya dan meningkatkan pengembalian investasi(ROI). Mereka biasanya akan menggabungkan efek leverage dari perdagangan kontrak, sambil memanfaatkan pengaruh pemimpin opini terkenal(KOL) untuk menciptakan perhatian. Baru-baru ini, $M dan $VELVET yang sangat diperhatikan adalah contoh strategi ini.

Namun, keberhasilan atau kegagalan praktik ini juga tergantung pada beberapa faktor kunci. Pertama adalah jumlah koin yang dimiliki oleh tim proyek, jika proporsi koin yang dipegang tim terlalu tinggi, itu berarti airdrop yang dialokasikan untuk komunitas akan lebih sedikit, yang dapat memicu ketidakpuasan pengguna. Kedua, kekuatan modal tim proyek juga sangat penting. Jika ada terlalu banyak kekuatan short selling di pasar, biaya untuk mendorong harga naik mungkin melebihi harapan, sehingga menjaga stabilitas harga koin menjadi sulit.

Model peluncuran koin baru yang muncul ini mencerminkan perubahan di pasar cryptocurrency. Tim proyek sedang mencari cara yang lebih fleksibel dan biaya lebih rendah untuk mempromosikan koin mereka. Namun, ini juga membawa tantangan baru bagi investor, yang perlu lebih berhati-hati dalam mengevaluasi nilai nyata proyek dan prospek pengembangan jangka panjang.