Space & Time merupakan salah satu contoh implementasi Zero‑Knowledge Coprocessor yang paling menonjol. Platform ini fokus pada penyediaan kueri yang dapat diverifikasi atas data dalam skala besar melalui sistem Proof‑of‑SQL miliknya. Konsep utamanya adalah memungkinkan pengembang menjalankan kueri SQL pada data blockchain yang sudah diindeks atau sumber data eksternal, lalu menerima bukti zero‑knowledge bahwa hasil kueri tersebut benar. Bukti ini dapat diserahkan ke blockchain, di mana smart contract verifikator yang ringan akan memeriksa keabsahannya.
Arsitektur Space & Time memisahkan fungsi penyimpanan data, eksekusi kueri, dan pembuatan bukti. Data blockchain yang telah diindeks disimpan secara off-chain dalam basis data berkinerja tinggi. Kueri dijalankan menggunakan SQL standar, sehingga memudahkan pengembang yang sudah terbiasa dengan database relasional tanpa harus memahami kriptografi khusus. Hasil kueri diubah menjadi rangkaian aritmatika yang kemudian dimasukkan ke dalam sistem bukti zero‑knowledge, sehingga menjamin data yang dikembalikan tidak dapat dimanipulasi.
Pendekatan ini sangat menarik bagi aplikasi yang membutuhkan analitik tanpa kepercayaan (trustless analytics). Protokol keuangan terdesentralisasi, misalnya, dapat membuktikan metrik seperti total value locked, saldo pengguna, atau pergerakan harga historis tanpa harus memaksa setiap node di blockchain untuk menghitung ulang data. Space & Time juga membangun posisinya sebagai penghubung antara sistem data korporasi dan blockchain, menawarkan jalur kepatuhan bagi institusi keuangan yang ingin menjajaki komputasi yang dapat diverifikasi.
RISC Zero juga merupakan pemain utama dalam pengembangan teknologi Zero‑Knowledge Coprocessor. zkVM milik mereka adalah mesin virtual zero‑knowledge general purpose yang meniru instruksi set RISC‑V, memungkinkan pengembang menulis program menggunakan Rust atau C++ dan mengkompilasinya untuk berjalan di zkVM, sekaligus menghasilkan bukti zero‑knowledge untuk komputasi apa pun.
Pendekatan ini penting karena sifatnya yang generik. Berbeda dengan solusi yang dirancang khusus untuk SQL atau tugas khusus lainnya, RISC Zero mampu membuktikan komputasi di berbagai use case, misalnya algoritma kriptografi hingga logika game. Pada perilisan RISC Zero zkVM 2.0 baru‑baru ini, terdapat peningkatan performa signifikan, seperti penurunan biaya bukti hingga lima kali lipat dan dukungan penggunaan memori yang lebih besar, sehingga aplikasi yang sebelumnya sulit kini menjadi mungkin.
RISC Zero juga menawarkan Bonsai, layanan cloud untuk pembangkitan bukti yang menyederhanakan manajemen perangkat keras. Pengembang dapat mengalihkan proses pembangkitan bukti ke Bonsai tanpa kehilangan integritas kriptografis, sangat bermanfaat bagi proyek dengan sumber daya terbatas. Pendekatan hibrida ini—sistem bukti open-source namun infrastruktur pembuktian opsional tersedia sebagai layanan—mencerminkan kompromi praktis yang dihadapi banyak tim ketika mengadopsi teknologi ZK.
Lagrange memperkenalkan coprocessor yang fokus pada pembuktian data lintas rantai (cross-chain). Solusi ini membuat smart contract di satu blockchain dapat memverifikasi data dari chain lain tanpa membutuhkan mekanisme bridging tradisional. Sistem ini bekerja dengan menghasilkan bukti zero‑knowledge bahwa suatu status atau transaksi benar-benar terjadi di chain asal dan menyajikan bukti tersebut ke chain tujuan untuk diverifikasi.
Model verifikasi lintas chain seperti ini sangat penting untuk interoperabilitas. Alih-alih mempercayai bridge multisignature atau relay yang terpusat, pengembang dapat memanfaatkan bukti kriptografi untuk memastikan integritas data antar ekosistem. Misalnya, protokol DeFi di Ethereum dapat memakai Lagrange untuk memverifikasi saldo agunan di Solana tanpa perlu perantara tepercaya. Hal ini meminimalkan potensi serangan dan membuka peluang komposabilitas baru antar blockchain yang sebelumnya terisolasi.
Dengan menitikberatkan pada sinkronisasi status yang dapat diverifikasi, Lagrange memberikan solusi atas tantangan mendasar arsitektur multi-chain. Rancangannya menunjukkan bahwa ZK Coprocessor tak hanya berperan sebagai akselerator komputasi, tapi juga sebagai lapisan minimisasi kepercayaan untuk komunikasi lintas jaringan.
Selain tiga proyek utama tersebut, sejumlah inisiatif eksperimental juga mengembangkan pendekatan alternatif terhadap ZK Coprocessing. ORA, misalnya, mengembangkan zkWASM yang menerapkan bukti zero‑knowledge pada runtime WebAssembly. Hal ini memungkinkan pengembang mengkompilasi program dari berbagai bahasa ke WASM lalu menjalankannya dalam lingkungan yang dapat diverifikasi, sehingga memperluas cakupan aplikasi potensial.
Rollup aplikasi khusus kini mulai menambahkan modul mirip coprocessor untuk tugas spesifik tertentu. Dalam gaming terdesentralisasi, misalnya, ada proyek yang menggunakan zkVM kustom untuk membuktikan keadilan logika game off-chain. Pada aplikasi supply chain, ZK Coprocessor dapat memverifikasi data rahasia terkait pengiriman atau inventaris dengan hanya mempublikasikan bukti yang diperlukan ke chain publik.
Platform-platform ini mencerminkan inovasi yang pesat pada pertemuan antara kriptografi zero‑knowledge dan desain modular blockchain. Meskipun belum menjadi standar, ragam pendekatan ini memperlihatkan banyaknya pilihan yang akan tersedia bagi para pengembang di masa mendatang.
Zero‑Knowledge Coprocessor membutuhkan kemampuan komputasi tinggi, sehingga akselerasi perangkat keras menjadi fokus utama pengembangan. Perusahaan seperti Cysic dan Polyhedra mengembangkan chip khusus serta implementasi FPGA yang dirancang untuk mempercepat pembuatan bukti secara signifikan. Akselerator ini mengoptimalkan proses seperti multiplikasi multi-skalar dan evaluasi polinomial, yang kerap menjadi hambatan utama pada protokol zero‑knowledge.
Ketersediaan perangkat keras khusus dapat secara drastis mengubah ekonomi komputasi yang dapat diverifikasi. Dengan latensi rendah dan konsumsi daya minimal, aplikasi real-time seperti gaming, trading frekuensi tinggi, atau inferensi AI yang berbasis privasi akan semakin realistis. Seiring makin banyaknya platform yang mengadopsi pembuktian terakselerasi perangkat keras, ZK Coprocessor berpotensi berkembang dari eksperimen menjadi sistem produksi yang siap mendukung aplikasi pasar massal.