Penangkapan Pendiri Telegram: Tanggapan dan Analisis Dampaknya
Baru-baru ini, pendiri Telegram Pavel Durov ditangkap di bandara Prancis, yang memicu perhatian luas. Menurut laporan, polisi Prancis juga menggeledah properti Durov. Sumber mengatakan bahwa penangkapan Durov mungkin terkait dengan konten ilegal yang ada di platform Telegram.
Pengenalan Durov
Pavel Durov adalah seorang programmer dan miliarder Rusia, pendiri VKontakte dan Telegram. Ia dikenal sebagai "Mark Zuckerberg Rusia". Setelah mendirikan Telegram pada tahun 2013, Durov beberapa kali muncul di daftar miliarder Forbes. Pada Agustus 2021, Durov memperoleh kewarganegaraan Prancis. Ia juga memiliki kewarganegaraan Uni Emirat Arab dan Saint Kitts dan Nevis.
Rincian Penangkapan dan Kemungkinan Tuduhan yang Dihadapi
Durov ditangkap saat dalam perjalanan dari Azerbaijan ke Bandara Bourget di Paris. Media Prancis memprediksi, ia mungkin menghadapi beberapa tuduhan, termasuk terorisme, narkoba, konspirasi, penipuan, pencucian uang, dan lainnya. Ada kabar bahwa penangkapan ini terkait dengan penyelidikan Prancis terhadap eksploitasi seksual anak.
Tekanan Regulasi terhadap Telegram
Telegram telah lama dikritik karena kurangnya regulasi. Platform ini menjadi tempat berlindung bagi banyak gerakan politik yang dilarang di platform lain, seperti QAnon dan Hamas. Telegram juga memainkan peran penting dalam perang Rusia dan Ukraina, dikenal sebagai "medan perang virtual".
Tanggapan TON dan Telegram
Komunitas TON mengeluarkan pernyataan, menyatakan akan terus berpegang pada misi kebebasan berbicara dan desentralisasi. Pihak Telegram resmi menyatakan, Durov tidak memiliki apa pun yang perlu disembunyikan, dan menekankan bahwa Telegram mematuhi hukum Uni Eropa.
Reaksi Semua Pihak
Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan sedang memahami situasi.
Politisi Rusia menyerukan pembebasan Durov.
Musk dan orang-orang lainnya memberikan dukungan kepada Durov di media sosial.
Beberapa komentar berpendapat bahwa ini adalah serangan terhadap kebebasan berekspresi.
Pengaruh terhadap harga TON
Setelah berita tersebut muncul, harga TON sempat turun 25%. Namun, analisis menunjukkan bahwa kasus serupa dengan BNB menunjukkan bahwa penurunan ini mungkin bersifat sementara. Dari sisi teknis, TON masih diperdagangkan dalam saluran kenaikan, dan data pasar berjangka juga menunjukkan bahwa kepercayaan trader sedang pulih.
Otoritas Prancis akan mengeluarkan pernyataan tentang hal ini pada 26 Agustus. Perkembangan lanjutan dari peristiwa ini patut diperhatikan.
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
Pendiri Telegram Durov ditahan di Prancis, harga TON turun 25%
Penangkapan Pendiri Telegram: Tanggapan dan Analisis Dampaknya
Baru-baru ini, pendiri Telegram Pavel Durov ditangkap di bandara Prancis, yang memicu perhatian luas. Menurut laporan, polisi Prancis juga menggeledah properti Durov. Sumber mengatakan bahwa penangkapan Durov mungkin terkait dengan konten ilegal yang ada di platform Telegram.
Pengenalan Durov
Pavel Durov adalah seorang programmer dan miliarder Rusia, pendiri VKontakte dan Telegram. Ia dikenal sebagai "Mark Zuckerberg Rusia". Setelah mendirikan Telegram pada tahun 2013, Durov beberapa kali muncul di daftar miliarder Forbes. Pada Agustus 2021, Durov memperoleh kewarganegaraan Prancis. Ia juga memiliki kewarganegaraan Uni Emirat Arab dan Saint Kitts dan Nevis.
Rincian Penangkapan dan Kemungkinan Tuduhan yang Dihadapi
Durov ditangkap saat dalam perjalanan dari Azerbaijan ke Bandara Bourget di Paris. Media Prancis memprediksi, ia mungkin menghadapi beberapa tuduhan, termasuk terorisme, narkoba, konspirasi, penipuan, pencucian uang, dan lainnya. Ada kabar bahwa penangkapan ini terkait dengan penyelidikan Prancis terhadap eksploitasi seksual anak.
Tekanan Regulasi terhadap Telegram
Telegram telah lama dikritik karena kurangnya regulasi. Platform ini menjadi tempat berlindung bagi banyak gerakan politik yang dilarang di platform lain, seperti QAnon dan Hamas. Telegram juga memainkan peran penting dalam perang Rusia dan Ukraina, dikenal sebagai "medan perang virtual".
Tanggapan TON dan Telegram
Komunitas TON mengeluarkan pernyataan, menyatakan akan terus berpegang pada misi kebebasan berbicara dan desentralisasi. Pihak Telegram resmi menyatakan, Durov tidak memiliki apa pun yang perlu disembunyikan, dan menekankan bahwa Telegram mematuhi hukum Uni Eropa.
Reaksi Semua Pihak
Pengaruh terhadap harga TON
Setelah berita tersebut muncul, harga TON sempat turun 25%. Namun, analisis menunjukkan bahwa kasus serupa dengan BNB menunjukkan bahwa penurunan ini mungkin bersifat sementara. Dari sisi teknis, TON masih diperdagangkan dalam saluran kenaikan, dan data pasar berjangka juga menunjukkan bahwa kepercayaan trader sedang pulih.
Otoritas Prancis akan mengeluarkan pernyataan tentang hal ini pada 26 Agustus. Perkembangan lanjutan dari peristiwa ini patut diperhatikan.