Platform tokenisasi saham AS terjebak dalam kontroversi "rekam jejak": latar belakang pendiri menimbulkan kekhawatiran, model operasi memiliki risiko potensial
Baru-baru ini, konsep tokenisasi saham di pasar saham AS telah memicu perdebatan hangat di kalangan cryptocurrency. Beberapa platform perdagangan terkenal dan proyek blockchain telah mengumumkan dukungan untuk perdagangan saham tokenisasi dari perusahaan-perusahaan seperti Apple, Tesla, dan Nvidia. Di antaranya, beberapa bursa memilih untuk menggunakan platform xStocks berbasis Solana sebagai infrastruktur dasar, sementara yang lain memilih untuk menerbitkan token di blockchain publik lainnya.
Namun, saat pasar terus memanas, sebuah berita memicu perhatian dan kekhawatiran di industri. Menurut data publik, tiga pendiri bersama dari perusahaan Israel Backed Finance yang mendukung platform xStocks, sebelumnya bekerja di sebuah proyek blockchain DAOstack yang telah bangkrut. Penemuan ini membuat orang meragukan kredibilitas xStocks.
DAOstack mengumpulkan sekitar 30 juta dolar AS melalui beberapa putaran pendanaan antara kuartal keempat tahun 2017 hingga Mei 2018, tetapi tutup pada akhir 2022 karena kehabisan dana. Yang lebih mengkhawatirkan, tim DAOstack dituduh melakukan "soft exit", yaitu setelah penerbitan Token, mereka membiarkan nilainya menjadi nol tanpa memenuhi tanggung jawab yang seharusnya.
Meskipun demikian, xStocks saat ini menawarkan mekanisme tokenisasi saham AS yang dapat dioperasikan. Platform ini membeli saham nyata di pasar saham AS dan menyimpannya di akun lembaga kustodian yang ditentukan. Kemudian, jumlah token yang sesuai akan dicetak di rantai Solana, dengan rasio 1:1 yang sesuai dengan saham nyata. Investor dapat memperdagangkan token ini di berbagai platform perdagangan, atau mereka dapat mengajukan permohonan untuk menukarkan token dengan saham nyata.
Namun, masih ada beberapa masalah potensial dalam model operasional xStocks. Pertama, likuiditas platform cukup rendah, di mana setiap saham hanya menyediakan jumlah Token yang terbatas, yang dapat menyebabkan fluktuasi harga yang besar. Kedua, biaya transaksi dan manajemen relatif tinggi, yang dapat meningkatkan biaya bagi investor. Selain itu, karena saham yang dijaminkan disimpan oleh lembaga luar rantai dan tidak ada audit publik, terdapat risiko tertentu. Sementara itu, Token saham di rantai tidak memiliki hak suara pemegang saham, sehingga sebenarnya lebih mirip dengan surat utang tanpa jaminan.
Akhirnya, beberapa pengguna melaporkan bahwa proses pembelian dan penebusan xStocks cukup lambat, yang mempengaruhi pengalaman pengguna secara keseluruhan. Masalah-masalah ini perlu diperhatikan dan diperbaiki oleh pihak platform dalam pengembangan di masa depan.
Secara keseluruhan, meskipun konsep tokenisasi saham AS telah memicu diskusi hangat di pasar, investor tetap perlu dengan hati-hati mengevaluasi risiko dan imbalan yang ada. Kinerja historis tim di balik platform, keberlanjutan model operasional, dan kepatuhan regulasi adalah faktor-faktor yang patut diperhatikan. Di bidang yang baru muncul ini, inovasi dan risiko berjalan beriringan, investor harus tetap rasional, melakukan penelitian yang memadai, dan manajemen risiko.
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
5 Suka
Hadiah
5
6
Bagikan
Komentar
0/400
0xSleepDeprived
· 07-13 20:49
Satu lagi pendiri yang tidak bertanggung jawab.
Lihat AsliBalas0
ponzi_poet
· 07-13 20:49
suckers lagi dipermainkan, menunggu Rug Pull
Lihat AsliBalas0
TokenTaxonomist
· 07-13 20:46
secara taksonomi, sekali lagi protokol jalan buntu evolusi...
Lihat AsliBalas0
ChainSherlockGirl
· 07-13 20:38
Sudah menjadi kebiasaan, setelah mengelola proyek tertentu segera mengganti nama dan meluncurkan yang baru. Menurut pengamatan saya, dompet pendiri ini juga terkait dengan dua Rug Pull, sebuah serial yang tanpa celah.
Lihat AsliBalas0
StableGenius
· 07-13 20:22
sudah memanggilnya berbulan-bulan yang lalu. ponzi lain di web3 menyamar sebagai "inovasi"
Platform tokenisasi saham AS xStocks menghadapi Krisis Kepercayaaan Diri: Latar belakang pendiri diragukan, model operasi menyimpan risiko.
Platform tokenisasi saham AS terjebak dalam kontroversi "rekam jejak": latar belakang pendiri menimbulkan kekhawatiran, model operasi memiliki risiko potensial
Baru-baru ini, konsep tokenisasi saham di pasar saham AS telah memicu perdebatan hangat di kalangan cryptocurrency. Beberapa platform perdagangan terkenal dan proyek blockchain telah mengumumkan dukungan untuk perdagangan saham tokenisasi dari perusahaan-perusahaan seperti Apple, Tesla, dan Nvidia. Di antaranya, beberapa bursa memilih untuk menggunakan platform xStocks berbasis Solana sebagai infrastruktur dasar, sementara yang lain memilih untuk menerbitkan token di blockchain publik lainnya.
Namun, saat pasar terus memanas, sebuah berita memicu perhatian dan kekhawatiran di industri. Menurut data publik, tiga pendiri bersama dari perusahaan Israel Backed Finance yang mendukung platform xStocks, sebelumnya bekerja di sebuah proyek blockchain DAOstack yang telah bangkrut. Penemuan ini membuat orang meragukan kredibilitas xStocks.
DAOstack mengumpulkan sekitar 30 juta dolar AS melalui beberapa putaran pendanaan antara kuartal keempat tahun 2017 hingga Mei 2018, tetapi tutup pada akhir 2022 karena kehabisan dana. Yang lebih mengkhawatirkan, tim DAOstack dituduh melakukan "soft exit", yaitu setelah penerbitan Token, mereka membiarkan nilainya menjadi nol tanpa memenuhi tanggung jawab yang seharusnya.
Meskipun demikian, xStocks saat ini menawarkan mekanisme tokenisasi saham AS yang dapat dioperasikan. Platform ini membeli saham nyata di pasar saham AS dan menyimpannya di akun lembaga kustodian yang ditentukan. Kemudian, jumlah token yang sesuai akan dicetak di rantai Solana, dengan rasio 1:1 yang sesuai dengan saham nyata. Investor dapat memperdagangkan token ini di berbagai platform perdagangan, atau mereka dapat mengajukan permohonan untuk menukarkan token dengan saham nyata.
Namun, masih ada beberapa masalah potensial dalam model operasional xStocks. Pertama, likuiditas platform cukup rendah, di mana setiap saham hanya menyediakan jumlah Token yang terbatas, yang dapat menyebabkan fluktuasi harga yang besar. Kedua, biaya transaksi dan manajemen relatif tinggi, yang dapat meningkatkan biaya bagi investor. Selain itu, karena saham yang dijaminkan disimpan oleh lembaga luar rantai dan tidak ada audit publik, terdapat risiko tertentu. Sementara itu, Token saham di rantai tidak memiliki hak suara pemegang saham, sehingga sebenarnya lebih mirip dengan surat utang tanpa jaminan.
Akhirnya, beberapa pengguna melaporkan bahwa proses pembelian dan penebusan xStocks cukup lambat, yang mempengaruhi pengalaman pengguna secara keseluruhan. Masalah-masalah ini perlu diperhatikan dan diperbaiki oleh pihak platform dalam pengembangan di masa depan.
Secara keseluruhan, meskipun konsep tokenisasi saham AS telah memicu diskusi hangat di pasar, investor tetap perlu dengan hati-hati mengevaluasi risiko dan imbalan yang ada. Kinerja historis tim di balik platform, keberlanjutan model operasional, dan kepatuhan regulasi adalah faktor-faktor yang patut diperhatikan. Di bidang yang baru muncul ini, inovasi dan risiko berjalan beriringan, investor harus tetap rasional, melakukan penelitian yang memadai, dan manajemen risiko.